Pada Sebuah Rumah

a minwon au.

***

Setelah melewati perdebatan yang cukup sengit antara Wonwoo dan Mingyu, akhirnya dua laki-laki yang saat ini berstatus sebagai housemate itu bisa duduk dengan tenang di meja makan sembari menyantap hidangan mereka.

Beginilah keadaannya. Selalu ada drama pendek atau keributan kecil setiap kali Wonwoo dan Mingyu bertemu di dalam rumah.

Dan momen-momen seperti itu telah berjalan hampir dua bulan lamanya. Dua bulan. Sejak Mingyu resmi menjadi teman serumah Wonwoo.

Sungguh waktu bergulir begitu cepat. Padahal rasanya baru kemarin Wonwoo mengenal sosok Mingyu dari sang Kakak.

Awalnya Wonwoo pikir tidak akan ada bedanya walaupun ada orang lain yang tinggal serumah dengan dirinya.

Nyatanya, banyak hal-hal kecil dan sederhana yang berubah semenjak Mingyu hadir di dalam rumah ini. Momen makan bersama ini salah satunya.

Di atas meja makan itu, Mingyu sedang asyik menikmati setiap sendok nasi goreng yang dipesan lewat Wonwoo.

Tidak jauh berbeda. Di sudut meja yang lain, Wonwoo tengah sibuk menyuap mie tektek yang tadi sekalian ia pesan sambil membelikan Mingu nasi goreng.

“Nih mas, cobain. Nasi gorengnya enak,” tawar Mingyu sambil menyodorkan satu sendok nasi goreng.

Wonwoo menggeleng, “nggak, makasih. Ini aja gue gak tau bakal bisa ngehabisin atau enggak.”

“Bisa-bisa, tinggal sedikit itu,” jawab Mingyu. “Nih cobain dulu nih, aaaaaa! Ayo buka mulutnya..”

Wonwoo menghela nafas. Kalau situasinya sudah begini, ia hanya bisa mengalah.

Karena kalau Wonwoo tetap bersikeras menolak, ia justru akan terjebak dalam perdebatan panjang tak berujung dengan Mingyu.

Maka akhirnya, Wonwoo pun membuka mulut. Membiarkan pria yang lebih muda darinya itu untuk menyuapkan satu sendok nasi goreng kepadanya.

“Naaah, gitu dong Mas. Gimana? Enak kan nasi gorengnya?” Kata Mingyu sambil tersenyum puas.

“Biasa aja.”

“Yeee, emang dasar lo aja yang nggak suka nasi goreng, padahal mah enak banget.”

“Terserah deh,” saut Wonwoo. Ia letakkan sendoknya di atas piring, lalu menutup bungkus mie tek tek yang isinya masih setengah itu.

“Lah Mas, kok udahan?”

“Kenyang. Disimpen aja buat sarapan besok.” Kata Wonwoo sambil berdiri.

“Yaelah tungguin dulu dong, punya gue udah mau habis ini..”

“Yaampun Gyu, kayak anak kecil aja sih lo pake minta ditemenin segala.” Jawab Wonwoo. “Udah lanjutin aja, gue mau cuci piring bentar.”

Mingyu hanya bisa mendengus. “Iya deh iya.” Katanya.