Weekend!

brightwin pasusu oneshot au!

Tags! : fluff, married activities, pokoknya senang-senang sekali isinya ya


Cerahnya sinar mentari pagi ini secerah senyum yang hadir di wajah Win. Lelaki itu sejak semalam seperti tidak lelah untuk terus tersenyum. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab semalam, tepat satu bulan pernikahannya, Win mendapat hadiah terindah yang tak pernah ia duga.

Mas Bi, sang suami tercinta, rupanya turut mencintainya.

Maka Win pun merasa bagai orang paling bahagia di dunia ini. Karena Win tak menyangka, jika perjodohan yang awalnya ia jalani dengan keterpaksaan kini berubah begitu manis baginya.

Win membalik telur dadar yang sedang ia goreng di teflon. Beberapa saat kemudian, ia letakkan telur itu di atas roti, masih dengan senyum yang tak lekang sedikitpun dari wajah manisnya itu.

Butuh waktu beberapa saat sampai akhirnya hidangan untuk sarapan telah tuntas ia siapkan. Dua piring sandwich dengan topping telur dadar istimewa ditemani dua gelas susu cokelat menjadi menu sarapan yang Win sajikan di pagi ini.

Baru saja Win hendak memanggil suaminya, pria manis itu dikejutkan dengan kedatangan Bright yang begitu tiba-tiba.

“Ih Mas Bi, aku kaget tau..” ujar Win saat ia melihat yang sudah berdiri di hadapannya.

Bukannya menjawab, Bright justru berjalan mendekat ke arah Win. Ia bawa Win itu ke dalam pelukannya, lalu ia usalkan wajahnya pada ceruk leher milik sang suami tercinta.

“Maas.. jangan gini ih, geli..” rengek Win yang merasa geli oleh endusan manja yang dilakukan oleh Bright.

“Masih pagi loh..” sahut Bright.

“Masih pagi? Emang masih pagi mas.. terus kenapa?”

“Masih pagi kamu udah sibuk di sini, padahal kan Mas masih pengen peluk-peluk dulu,” ujar Bright. Lelaki yang lebih tua itu mengangkat wajahnya, menyuguhkan muka bantal yang tampak semakin lucu karena wajah cemberut yang ia buat.

Win pun tertawa geli melihat tingkah suaminya itu, “Mas Bi nih, masa minggu-minggu pelukan mulu, olah raga, aktivitas supaya sehat..” jawabnya sambil merangkul tubuh Bright.

“Gak mau,” sahut Bright singkat, “mau nya pelukin kamu aja,” jawab Bright.

CUP!

“Mas Bi Ih!” Win memekik kaget saat Bright tiba-tiba menciumnya.

Namun Bright justru tertawa melihat reaksi suaminya itu. Bukan Bright namanya kalau tidak melakukan aksi jahil.

Belum usai rengekan Win, Bright sudah menghujani wajah suaminya itu dengan ciuman bertubi-tubi.

Cup!

Cup!

Cup!

“ihhh Mas Bi, hahaha-udaah, ih udah Mas Bi bauuu!” rengek Win sambil berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Bright.

Tapi Bright tak tinggal diam. Melihat rengekan Win membuat Bright semakin bersemangat untuk menggodanya. “Kamu wangi banget, Mas jadi suka,” ucapnya.

Mendengar perkataan Bright membuat Win tak kuasa menahan rona merah di wajahnya.

Lagipula, datang dari mana sih mulut manis penuh gombal ini? Perasaan sebelum monthversary kemarin, Bright adalah orang super cuek dan dingin yang pernah Win temui.

“Mas Bi udahh..” ucap Win yang akhirnya berhasil menjauhkan wajah Bright dari wajahnya, “mas mendingan mandi dulu deh, abis itu sarapan. Udah aku masakin nih,” imbuhnya.

Bright melirik meja makan di belakang tubuh Win, sebelum kembali menatap wajah suaminya. Melihat wajah sang suami membuat Bright mendapat sebuah ide.

“Sayang,”

“Iya Mas, kenapa?”

Senyum jahil tercetak jelas di wajah Bright. Ia dekatkan wajahnya pada telinga Win, lantas berbisik lirih, “mandi bareng yuk,” ajaknya.

“IH Apaan?! Ngga mau aku,” tolak Win mentah-mentah.

Melihat penolakan dari Win membuat Bright justru tertawa lebar. Maka dengan cekatan, Bright angkat tubuh Win untuk ia papah di dalam gendongannya.

“Mas! Turunin! Aku udah mandiii,” rengek Win.

“Gapapa sayang, kita mandi lagi supaya seger..” sahut Bright sambil terus tersenyum jahil.

Dan di detik berikutnya, Bright pun berjalan cepat menuju kamar mandi. Membawa Win yang terus merengek di dalam gendongannya, meninggalkan sarapan yang harusnya mereka santap untuk bermesraan bersama di dalam bilik kamar mandi.

***

Pukul 12 siang, keduanya duduk bersisian di ruang tamu, dengan Win yang menyandarkan kepalanya di bahu kokoh milik Bright.

Mereka berdua sedang asyik menonton serial netflix setelah setengah hari bersih-bersih rumah bersama.

Win tak menyangka jika membersihkan rumah bisa sebegitu bahagianya jika dilakukan berdua dengan sang suami tercinta. Ya walaupun Bright lebih banyak menggoda Win, tapi rasanya rumah mereka jauh lebih hidup dan berwarna daripada hari-hari sebelumnya.

“Capek ya?” tanya Bright kepada sang suami sambil mengusap-usap kepalanya yang Win tumpukan di paha Bright.

Win mengangguk singkat. Ia arahkan kedua obsidian hitam miliknya itu untuk memandangi wajah tampan milik Bright yang sedang tersenyum manis kepadanya, “iya capek, tapi seneng soalnya ada Mas Bi,” jawabnya.

“Bisa aja kamu tuh,” sahut Bright sambil terkekeh lirih.

“Beneran loh, aku jadi seneng banget sekarang, soalnya Mas Bi udah sayang sama aku..” ujar Win lagi.

“Emangnya Mas pernah nggak sayang sama kamu?” tanya Bright sambil tersenyum jahil.

“Pernah dong,” sahut Win. “Kemaren itu, dari abis nikah sampe sebulan, Mas Bi dieeem aja nggak mau ngomong sama aku. Terus kalo bobo suka jauh-jauhan lagi. Aku kan jadi takut,” imbuhnya.

“Takut? Takut Kenapa?”

“Takut Mas nggak seneng nikah sama aku.”

Bright tampak menghela nafas. Ia sisir surai hitam milik Win seraya berucap kepadanya, “mas minta maaf ya sayang..”

“Loh, Mas Bi kenapa minta maaf?”

“Ya, Mas minta maaf karena selama ini bikin kamu kepikiran, bikin kamu takut, bikin kamu nggak nyaman,” jawabnya sambil memandangi Win, “tapi, Mas kayak begitu tuh bukan karena mas gak sayang sama kamu. Mas sayang banget kok sama kamu, cuman mas lagi membiasakan diri aja. Karena di sini, Mas dijodohin, nikah sama kamu, yang otomatis mas jadi kepala keluarga. Dan tanggung jawab Mas jadi makin besar kan, nggak cuma diri mas sendiri, tapi kamu juga. Karena itu Mas pengen belajar dulu. Kayak gimana sih ngurus rumah tangga, kayak gimana sih hidup sama pasangan tuh, supaya nanti mas nggak salah langkah dan nyakitin kamu sayang..” jelasnya panjang lebar.

Hati Win jadi menghangat setelah mendengar penjelasan dari Bright. Rupanya, ada alasan dan usaha besar yang Bright lakukan untuk menjalani pernikahan ini. Dan kini, ketakutan dalam hati yang Win simpan untuk Bright, sudah sepenuhnya hilang setelah tau apa yang sesungguhnya Bright rasakan.

Win pun lantas mendudukkan dirinya. Ia pandangi sang suami sambil menyuguhkan senyum yang tampak begitu bahagia, “makasih ya Mas.. makasih banyak udah berjuang buat aku..” ujar Win.

“Sama-sama sayang, Mas juga seneng banget karena kamu nggak menyerah. Soalnya mas takut banget kalo waktu itu kamu nyerah dan ninggalin Mas, pasti Mas bakal ngerasa lebih gagal lagi..” jawab Bright.

Win pun tersenyum kembali, “enggak lah, aku nggak mungkin ninggalin Mas Bi,” sahut Win, “orang Mas Bi ganteng, baik, pinter, kuat, tegas, paket komplit lah. Mana mungkin aku mau ninggal” imbuhnya diselingi senyum jahil.

Mendengar pujian dari Win membuat Bright tak tahan mencubit hidung suaminya itu, “kamu nih, bisa aja sih.” ujarnya.

Mereka berdua pun menghabiskan waktu di siang hari itu dengan menonton serial netflix diselingi obrolan singkat. Mereka hanyut dalam rasa nyaman yang sebelumnya tidak pernah mereka rasakan. Baik Bright ataupun Win, keduanya sama-sama merasa bahagia lantaran bisa disatukan dalam ikatan pernikahan.

Weekend itu terasa begitu indah bagi mereka. Weekend pertama yang diiringi senyum manis, tawa bahagia, serta berbagi rasa bersama-sama.

Tapi tiba-tiba Bright dikejutkan dengan permintaan Win.

“Mas.. aku.. pengen..”

Kedua mata Bright membelalak, “hah? Pengen apa sayang?” tanyanya tidak paham.

Win mendecak sebal lantaran Bright yang tidak bisa memahami ucapannya. Maka kemudian, Win pun beranjak dari posisinya. Ia mendekat ke arah Bright, lalu membisikkan sesuatu di telinganya.

Wajah Bright langsung dipenuhi raut tak percaya setelah mendengar bisikan sang suami.

“Yakin kamu? Mau sekarang?”

“He'eum.. aku.. pengen banget.. hehe,” sahut Win sambil tertawa.

“Oke, Mas kabulin permintaan kamu,”

“Hah? Beneran Mas?”

Tanpa basa-basi, Bright langsung mengangkat tubuh Win ke dalam igendongannya. Ia tersenyum manis kepada Win, yang membuat Win menggigit bibir bawahnya sendiri.

Cup!

Bright mengecup lembut dahi sang suami sebelum akhirnya berjalan cepat menuju kamar dengan Win yang masih ada di dalam gendongannya. Entah apa yang akan mereka lakukan, yang pasti, mempererat hubungan pernikahan mereka melalui cara yang.. aduhai lah pokoknya.


cr. bwuniverr 2021